Sabtu, 13 Juni 2015

Ambil Visa

Sabtu, 13 juni 2015

Jumat, 12 Juni 2015 kemarin, aku ke Jakarta untuk mengambil visa. Sehari sebelumnya pihak TLS Contact mengirim email dan sms yang isinya memberi tahu kalau visa sudah jadi. Tentu saja aku merasa gembira sekali, karena visa yang menjadi alasan aku menunda kepulangan ke kampung halaman.

Jumat subuh jam 04.15 aku berangkat dari kos. Hawa dingin Bandung menusuk ke tulang. Beruntung setelah berjalan ke jalan raya, ada angkot yang ngetem dan langsung berangkat begitu aku naik. Aku tidak sendiri. Kali ini aku berdua bersama Aga. Tidak seperti waktu pembuatan visa, kami bertiga bersama Zaza. Visa Zaza belum selesai diproses. Mungkin karena tanggal keberangkatan kami yang berbeda.

Sebelum berangkat aku mengabari Ibu dan Mas. Ibu menyuruh berhati-hati seperti biasa yang Ibu lakukan "nyangoni selamet" kata beliau. Mas juga membalas whatsapp ku. Menyampaikan kalau dia baru selesai dengan draft tulisannya subuh tadi. Dia mengantuk tentu saja. Dia meminta izin untuk tidak menemuiku, tapi dia akan mengusahakan katanya. Ada rasa kecewa tentu saja, tapi aku memaklumi. Memang seperti itulah pekerjaannya.

Jam 08.30 aku sampai di Kasablanka. Aku turun d perempatan dan lanjut menggunakan angkot 44 turun di lingkar Mega Kuningan. Jakarta, hawa panas langsung menyengat di tubuh. Aku dan Aga harus berjalan beberapa kilo untuk sampai di TLS Contact. Setelah sampai kami langsung menuju toilet. Hahaa...  Hanya menyerahkan daftar checklist dan fotokopi KTP kami bisa mendapatkan passpor kami kembali yang sudah ditempel visa tentunya. Semua berlangsung hanya sekitar 10 menit. Pada awalnya aku meminta tolong untuk diambilkan Mas, menggunakan surat kuasa yang sudah aku tandatangani. Tapi tak apa memang sudah keputusanku untuk mengambilnya sendiri ke Jakarta. Takut ada sesuatu yang memang butuh kehadiranku.

Masih ada banyak waktu, kami baru sampai dan enggan untuk langsung kembali ke Bandung. Akhirnya kami memutuskan untuk ke Kota Kasablanka. Berjalan-jalan sebentar dan makan siang. Beberapa kali Mas menelfon untuk memastikan keadaanku baik-baik saja dan semua berjalan dengan lancar.

Jam 11.30 kami sampai di agen travel yang ada di Jln Rasuna Said, kami memilih menggunakan travel karena agennya lebih dekat dibanding dengan agen bis. Full book untuk waktu terdekat jam 12.15 mungkin masuk waiting list, kata petugas agennya. Kami pun menunggu. Beruntung mobil yang digunakan kali ini lebih besar dari sebelumnya, sehingga kami bisa pulang pada jam tesebut. Voila... Mobilnya lebih nyaman dengan kursi 1 - 1 dan harga lebih murah dibanding rute Bandung-Jakarta.

Semua berjalan lancar, aku sampai di kos jam 17.00.. dan langsung tepar :D




Minggu, 19 April 2015

Surprise !!

Minggu, 12 April 2015

Akhir bulan nanti saya berencana untuk pulang ke rumah, tentu saja daftar belanjaan buat mbak-mbak di rumah mengantri di list, karena Bandung memang terkenal dengan baju-baju yang murmer. Seharian saya keliling buat nyari baju pesanan mereka.

Selesai belanja, saya gabung di komunitas Polyglot Indonesia chapter Bandung. Siang itu memang ada meet up di Ngopie Doeloe Teuku Umar. Untung aja deket dari tempat belanja di Gasibu, jadi bisa langsung cus ke TKP.

Jadwal meet upnya jam 13.00 tapi baru dimulai jam 15.00. Pada suka pada ngaret nih anak-anak...  (-.-)" Tema meet up kali ini "Find the missing diamond". Kita dibagi menjadi 3 table : Perancis, Jerman, Mandarin. Well, tentu saja saya gabung di table Perancis. Masing-masing table menampilkan hasil diskusi mereka dengan bermain peran menggunakan bahasa asing sesuai tablenya. Seru banget... apalagi waktu table Mandarin tampil, kaya nonton drama Meteor Garden :D

Ini dia anak-anak Polyglot Indonesia chapter Bandung.



Acara selesai sore dan hujan deres pula, saya dan dua orang teman lain pulang bareng karena kebetulan kita sama-sama anak UPI. Naik angkot dua kali dari Teuku Umar ke BIP lalu ke arah Ledeng turunlah Panorama.
Dan......... saat sampai di Panorama itulah, handphone saya bergetar. Ada email masuk. Saya lihat: AMICIF. Penasaran campur deg-degan, lalu saya lihat. Begini bunyi emailnya:


SURPRISE !!

Saya lolos seleksi.
Akhirnya saya memutuskan untuk pulang jalan kaki dari Panorama ke kosan saking bahagianya. Berjalan kecipak-kecipak diiringi rintik hujan. Hari itu senang. Lalu sisanya bingung.. :D