Sabtu, 19 Oktober 2013

Langit Mentari Senja

Langit ini yang menyatukan kami dalam nyanyian syahdu api dan dedaunan musim itu.
Hampir akan dan selalu memori itu berputar di otak sebelah kiri menyusup dan muncul di permukaan. Cerita tentang kebersamaan yang beradu pada keterikatan yang membuatnya tetap tinggal. Ah... benar sekali pepatah tua itu Things end. But memories last forever.

Pada malam ini satu tahun yang lalu saya dan teman satu kontrakan akan berpisah dengan rumah kecil yang kami tinggali bersama selama beberapa bulan saat melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di kota beribadat, Kendal. Rumah itu menyimpan tawa tangis suka dan duka kami.

Sedikit bernostalgia, sebenarnya kami baru pindah ke rumah ini setelah beberapa minggu menjalani PPL. Dikarenakan satu dan lain hal jadilah kami tinggal bersama di sana. Banyak hal-hal yang dilakukan terus menerus dan menjadi kebiasaan, ibarat kata seperti penguatan dalam pembelajaran.

Es Nutrisari, Nasi Mie Telur 5000
Kebayang bagaimana capeknya selesai mengajar. Seharian teriak-teriak untuk mentransfer ilmu, pulang dari sekolah jam 2 siang, hiruk pikuk jalur pantura, dan teriknya matahari. Oh God.. tidak ada yang lebih menyegarkan selain es nutrisari. Tugas satu ini adalah milik saya dan Umi. Sebelum pulang ke rumah, mampir dulu ke warung depan pasar untuk membeli es batu dan serenteng nutrisari. Sampai rumah giliran Mas Doni yang getok-getok es batu agar pecah lalu dicampur, aduk-aduk dan minuum.. Segeeer... Selesai berberes giliran Zhul dan Afi yang berburu makan siang menjelang sore. Menu pilihan yang jadi langganan Zhul ini adalah nasi+mie goreng+telur ceplok dengan harga Rp 5.000,00. Biarpun nggak setiap hari, menu ini cukup sering mengisi perut, selain karena harganya yang murah meriah porsinya juga ngga tanggung-tanggung.

Bakar-bakar
Bukan bakar-bakar ikan, ayam, bebek atau yang lainnya, yang dibakar kali ini adalah sampah. Karena lingkungan perumahan baru, jadi pengelolaan sampah belum diatur dengan baik. Tempat pembungan sampah juga berada jauh di seberang jalan raya. Daripada repot-repot mending di bakar aja, begitulah inisiatif Afi. Untuk tugas ini, dia yang selalu mengambil alih. Menjelang maghrib di belakang rumah ditemani langit mentari senja dan hamparan ranum sawah tembakau, kami semua sering berkumpul menemani Afi membakar sampah. Kami bercerita dan bersendau gurau. Hangat. Satu kata yang benar-benar mewakili semuanya.

Nasi Goreng dan Nasi Kucing Alun-alun
Ada menu makan siang, ada juga menu makan malam. Nasi goreng adalah makanan kesukaan Mas Doni dan Afi. Cukup sering juga makanan ini nongol di menu makan malam. Nasi goreng di Kendal selalu dilengkapi dengan 2 tusuk sate ayam, itulah keistimewaannya. Menu yang lain adalah Nasi Kucing di Alun-alun. Hanya satu warung nasi kucing yang jadi langganan kami. Sebenarnya ada banyak warung serupa disekitaran Alun-alun tapi yang istimewa cuma satu. Di warung langganan kami, nasi kucingnya hampir sama dengan nasi rames dengan porsi yang sedikit diminimalisir. Selain itu ada juga nasi goreng yang dibungkus dalam porsi kecil. Gorengannya beraneka ragam. Enak, murah, dan mengenyangkan.

Home is not smoking area !
Saya paling bawel soal yang satu ini. Siapa yang berani merokok di dalam rumah siap-siap saja saya semprot. Asap rokok akan mengendap di seluruh ruangan, makanya kalau ada yang mau merokok harus keluar rumah. Nggak ada toleransi nggak ada kompromi.

Fans No.1
Murid SMP kelas 2 dengan nama Radhen ini kalau bisa mungkin tiap hari 1x24 jam bakal nempel terus sama Afi. Tiap hari selalu datang ke rumah dan tanya "Bu, Pak Afi wonten?". Berbekal berbagai macam alasan untuk bertemu dengan Pak Afi-nya, hampir tiap hari dia rela bersepeda dengan jarak tempuh yang lumayan jauh. Benar-benar fans no.1.Hehe...

Masih banyaaaaakk lagi kenangan-kenangan yang timbul tenggelam dalam ingatan. Terima kasih banyak untuk keluarga keciku, Umi, Mas Doni, Zhul dan Afi..  :)

Rabu, 09 Oktober 2013

Graduation


Yeah.. I made it !!!

8 Oktober 2013 kemarin, aku resmi di wisuda dan bergelar Sarjana Pendidikan. Walaupun tidak merayakan upacara wisuda bersama sahabat-sahabatku, namun aku tetap bersyukur akhirnya perjuangan di bangku kuliah berakhir dengan pujian. Satu langkah telah terlewati dan aku siap melangkah lagi.. :)  

 

Semua ini tidak terlepas dari :
  • Doa, motivasi, cinta, kasih serta dukungan material dari orang tua tercinta Bapak Ilyas Zainal dan Ibu Esti Handayani
  • Nasehat, arahan, kasih sayang yang aku dapat dari kakak-kakak tercinta Eka Dewi Nurjayanti, Ristiya Dwi Anggraeni, Ginanjar Rah Widodo
  • Bimbingan dari Guru Besar idola saya Bu Astini Su'udi dan Bu Sri Handayani yang selalu sabar mengarahkan, Pak Budi Susanto yang telah berbaik hati membantu dan meluangkan waktu memberikan data penelitian yang saya butuhkan, serta Bu Tri Eko Agustiningrum atas masukan-masukan yang diberikan
  • Sahabat-sahabatku, tempat berbagi suka duka, canda tawa, keluh kesah, rindu dendam, riuh redam Umi, Sari, Eko, Eni, Pipip, Via, Diah, Ningsih.
  • Teman-teman angkatan 2009 Prodi Pendidikan dan Sastra Prancis yang telah belajar bersama selama empat tahun terakhir 
  • Keluarga besar PPL "Dewasa" MAN Kendal 2012 : Mas Doni, Mas Slamet, Mas Jamat, Mbak Arin, Mbak Ani, Mbak Indah, Mbak Tya, Mbak Umin, Mbak Emon, Zhul, Aji, Teguh, Bang Sol, Eva, Huda, Umam, Ghasa, Winda, Intan, Imam, Khasan, Mbak Lia, Sabil, Mbak Mira, Mbak Siska, Mas Luthfi, Umi, Sari, Pipip
  • Keluarga kecil Kontrakan Jetis : Umi, Mas Don, Afi, dan Zhul
  • Teman-teman KKN Ds. Triharjo : Isti, Bang Riyan, Handa, Norma, Nailin, Cindhy, Yuli
  • Anak-anak Michiko yang selalu membagi tawa : Mbak Yanti, Mbak Mia, Nunung, Lemon, Cinthya, Nita, Ninik, Adel, Tika, Ana, Putri

Terima kasih telah menjadi kepingan berharga dalam rangkaian hidupku. Banyak hal-hal baik yang telah terjadi, jika ada yang buruk aku ingin melupakannya, maaf dan terima kasih untuk semuanya.. :)

Selasa, 01 Oktober 2013

Mengurus Surat Sehat Kartu Kuning dan SKCK

Bagi yang ingin melamar pekerjaan atau mendaftar cpns pasti sudah tidak asing lagi dengan persyaratan surat keterangan berbadan sehat, kartu pencari kerja AK.I (kartu kuning) dan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).


Kali ini saya ingin berbagi pengalaman dalam mengurus surat-surat tersebut.. :)

Saya ditemani ibunda tercinta pagi ini meluncur menuju puskesmas kecamatan Pati II. Agar tidak terlalu lama antre kami berangkat lebih awal. Surat keterangan berbadan sehat sebenarnya bisa didapat dari puskesmas/ rumah sakit pemerintah, jadi silahkan dipilih mana yang lebih dekat dan cepat. Setelah sampai di sana, langsung saja menuju bagian informasi, ambil nomor antrian dan isi formulir yang diberikan oleh petugas puskesmas. Untuk biaya administrasi sediakan uang Rp 5.000,00. Formulir yang sudah diisi serahkan pada bagian loket dan tunggu sebentar sampai nama kita dipanggil. Setelah nama kita dipanggil petugas akan mengarahkan kita ke poli umum. Di sini kita diukur tinggi badan, berat badan, dan tensi darah, setelah itu menuju meja dokter. Bu dokter akan menuliskan keterangan data fisik dan menandatangani surat tersebut. Setelah itu mintalah cap stempel di bagian informasi tadi. Selesai ?? Eits... tunggu dulu, jangan lupa fotocopy untuk dilegalisir dan ucapkan terima kasih pada semua yang telah membantu ya. :)

Ini nih hasil surat keterangan berbadan sehat yang saya dapat dari puskesmas.